Obat Herbal Spirulina 100% alami, kaya nutrisi, antioksidan & zat aktif, mudah diserap dan digunakan untuk memulihkan kesehatan.
MANFAAT :
Efektif bersihkan berbagai penyakit antara lain :
Asam urat, Diabetes, Kolesterol, Hipertensi, Liver, Asthma, Pegal-pegal, Nyeri otot, Mudah lelah, kekebalan tubuh lemah, kurang gairah, dll. Baik untuk ibu hamil dan menyusui, pertumbuhan dan kecerdasan anak, memperlambat proses penuaan, mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor serta mempercepat penyembuhan segala penyakit dengan nutrisi lengkap.
Efektif bersihkan berbagai penyakit antara lain :
Asam urat, Diabetes, Kolesterol, Hipertensi, Liver, Asthma, Pegal-pegal, Nyeri otot, Mudah lelah, kekebalan tubuh lemah, kurang gairah, dll. Baik untuk ibu hamil dan menyusui, pertumbuhan dan kecerdasan anak, memperlambat proses penuaan, mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor serta mempercepat penyembuhan segala penyakit dengan nutrisi lengkap.
Kaya vitamin dan mineral
Menurut USDA, spirulina memiliki kandungan lengkap vitamin dan mineral. Carlos Jime?nez dari Department of Ecology, Faculty of Sciences, University of Ma?laga, Spanyol menemukan kalsium spirulina
3 kali lebih tinggi dibanding susu hewani, zat besi 3 kali lebih besar
dibanding bayam. Tidak salah bila suku Aztec memanfaatkan spirulina sebagai makanan sehari-hari untuk menjaga kesehatan. Ia efektif meningkatkan stamina dan sistem kekebalan tubuh.
Alga berwarna hijau kebiruan itu awalnya
hanya diketahui sebagai penurun kolesterol. Pengujian ilmiahnya
dilakukan oleh Nayaka dari Tokai University, Jepang. Sebanyak 30 pria sehat berkolesterol tinggi dan hiperlipidemia yang diberi asupan spirulina menunjukkan penurunan 4,5% jumlah serum kolesterol, trigliserida, dan LDL. Mereka mengkonsumsi 4,2 gram spirulina selama 4 minggu tanpa mengubah pola makan.
J. E. Pi?ero Estrada dari Departament Farmakolog?, Fakultas Farmasi, Universitas Madrid, Spanyol mengungkap spirulina
kaya antioksidan lantaran kandungan 3 pigmen kaya protein yaitu
phykosianin, klorofi l, dan zeasantin. Phykosianin, antioksidan larut
air, penunjang kesehatan hati dan ginjal. Zeasantin, antioksidan
pelindung mata terutama saat tua. Sedangkan klorofi l, antioksidan
bersifat antikanker dan antiracun.
Antivirus
Selain antikanker dan antiracun, penelitian Laboratory of Viral Pathogenesis, Dana-Farber Cancer Institute and Harvard Medical School, Massachusetts, Amerika Serikat pada 1996 membuktikan, spirulina dalam konsentrasi 5-10 ?g/ml mampu menghambat pembelahan sel HIV-1. Itu disebabkan spirulina memiliki kandungan kalsium spirulan, molekul polimerisasi gula berisi kalsium dan sulfur. Konsumsi
terbukti memberikan masa hidup lebih lama pada pasien AIDS.
Sedangkan Armida Hern?ndez-Corona dari Departamento de Microbiolog?a, Escuela Nacional de Ciencias Biol?gicas, IPN, Meksiko, menunjukkan ekstrak spirulina memiliki sifat antiviral. Ia efektif melawan virus herpes simpleks tipe 2, pseudorabies virus (PRV), human cytomegalovirus (HCMV), dan HSV-1, dengan dosis efektif (ED50) masing-masing sebesar 0,069, 0,103, 0,142, dan 0,333 mg/ml.
Karena manfaat yang luar biasa, Arthrospira platensis kini banyak dibudidayakan di seluruh dunia. Berjuta-juta pil spirulina
pun telah diproduksi lantaran terbukti menghadang dan menggempur
berbagai penyakit. Termasuk Kurniadi yang telah merasakan keampuhannya.
DIANJURKAN BAGI :
Penderita diabetes, anemia, infeksi virus, gangguan hati, luka, pankreatitis, gangguan penglihatan, pencegah kekurangan lekosit, pengobatan alergi , keracunan logam berat, mengurangi berat badan dan penuaan
Penderita diabetes, anemia, infeksi virus, gangguan hati, luka, pankreatitis, gangguan penglihatan, pencegah kekurangan lekosit, pengobatan alergi , keracunan logam berat, mengurangi berat badan dan penuaan
DOSIS :
Pencegahan : 1x sehari @ 2 kapsul
Pengobatan : 3x sehari @ 2-3 kapsul
Pencegahan : 1x sehari @ 2 kapsul
Pengobatan : 3x sehari @ 2-3 kapsul
Spirulina adalah alga hijau-biru yang berukuran mikroskopis dalam bentuk sebuah kumparan spiral, hidup baik di laut maupun di air tawar. Spirulina adalah nama umum untuk makanan manusia dan hewan yang dihasilkan terutama dari dua spesies cyanobacteria: platensis Arthrospira, dan maxima Arthrospira. Meskipun disebut sebagai ‘ganggang’ karena mereka adalah organisme air yang mampu berfotosintesis, cyanobacteria tidak terkait dengan salah satu dari berbagai ganggang eukariotik.
Alga ini banyak terdapat di benua Amerika
dan Afrika. Sejak 400 tahun yang lalu, tanaman ini merupakan makanan
tradisional suku Aztec dan Maya di semenanjung Yucatan, Meksiko.
Spirulina mengandung
berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia terutama
Makronutrien seperti protein, asam amino esensial dan non esensial,
Mikronitrien seperti vitamin A, Mineral, dan Phytonutrien.
SUPERMINI
Di tengah maraknya penggunaan bahan alam, spirulina
salah satu pilihan untuk pengobatan penyakit maut. Sebetulnya spirulina
bukan barang baru di dunia pengobatan. Sejak 400 tahun lampau, herbal
itu merupakan makanan tradisional suku Aztek dan Maya di semenanjung
Yucatan, Meksiko. Wajar jika keamanan mengkonsumsi spirulina terjamin.
Pun bagi anak-anak dan perempuan hamil. “Spirulina makanan yang
mempunyai sejarah panjang dari segi keamanannya. Namun, mutunya
tergantung tempat tumbuh. Spirulina tercemar tentu berbahaya,” ujar Prof
Dr Ali Khomsan, ahli gizi Institut Pertanian Bogor. Dosis anjuran 1-5
gram per hari. Efek samping bila berlebih? “Karena berfungsi sebagai
makanan, tak ada efek samping yang membahayakan, walau diberikan dalam
dosis tinggi,” katanya. Kini popularitas tumbuhan bersel satu itu
melambung. Banyak dokter di Indonesia yang menyarankan-jika tak boleh
disebut meresepkan-tanaman obat itu. Spirulina merupakan ganggang
hijau-biru berukuran amat mini, 1 mm. Sebutan spirulina mengacu pada
bentuknya yang spiral. Menurut Prof I Nyoman Kabinawa, periset Pusat
Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi, terdapat banyak spesies
spirulina yang hidup di air laut, payau, dan tawar. Spirulina yang hidup
di laut mampu tumbuh pada kedalaman hingga 600 m. Dibandingkan dengan
sinar matahari yang diterima tumbuhan darat, intensitas sinar matahari
yang menembus air dan diterima spirulina jauh lebih sedikit. “Kalau
makhluk bisa hidup dengan sumber energi amat minim, maka ia mempunyai
kemampuan hidup yang kuat. Ia mempunyai cadangan energi tinggi. Oleh
karena itu spirulina banyak dimanfaatkan untuk mengembalikan kesehatan,”
ujar Wahyu Suprapto, herbalis di Batu, Jawa Timur.
TERLENGKAP
Spirulina itulah yang
kini banyak diharapkan mencegah dan menyembuhkan beragam penyakit maut.
Bagaimana duduk perkara tumbuhan itu mampu menjadi panasea-obat mujarab
beragam penyakit? Ketika diwawancarai Trubus, Bob Capelli, vice
president Cyanotech-produsen terbesar spirulina di dunia-mengungkapkan,
“Spirulina pangan terbaik di antara pangan lain karena mengandung
nutrisi paling lengkap.”
Capelli yang memproduksi 30 ton spirulina
per bulan di Kailua, Hawaii, tak berlebihan. Sekadar menyebut beberapa
nutrisi spirulina adalah betakaroten, zeasantin, dan pikosyanin.
Kandungan ke-3 senyawa aktif itu masing-masing 23.000 IU, 8 mg, dan
1.500 mg. Senyawa-senyawa itulah yang berperan sebagai antioksidan
sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. “Spirulina mempunyai
kekayaan antioksidan yang luar biasa untuk menetralisir radikal bebas,”
ujar ahli herba alumnus Rutgers Uniersity itu.
Menurut Dr Komari MSc, periset Pusat
Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan, antioksidan memperkuat
sistem imun. Sel imun terdiri atas sel berukuran besar dan kecil. Peran
antioksidan menjembatani kedua sel itu sehingga sistem kekebalan tubuh
menjadi kuat. Itu persis hasil riset Hayashi dari Fakultas Farmasi,
Toyama Medical & Pharmaceutical University, Jepang.
Ia membuktikan tingkat kekebalan tubuh
mencit yang diberi Spirulina platensis lebih tinggi. Musababnya produksi
antibodi satwa pengerat itu meningkat. Selain itu jumlah sel fagosit
juga melambung.
MEMBANGUN SEL
Menurut Dr Mangestuti Agil, farmakolog
Universitas Airlangga, orang sakit karena kekurangan bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk metabolisme sel. “Kerja sel ngga benar sehingga terjadi
ketidakseimbangan,” ujarnya. Oleh karena itu setiap sel harus mendapat
nutrisi yang lengkap agar dapat bekerja dengan baik. Kata dr Oetjoeng
Handajanto, ahli terapi kolon, salah satu sumber nutrisi terbaik bagi
sel adalah spirulina.
Kandungan gizi spirulina
lengkap dan mudah diserap tubuh sehingga melancarkan pencernaan. Dengan
kandungan gizi lengkap, tubuh memperbaiki sel-sel rusak. Hal senada
diungkapkan dr Zen Djaja MD, di Malang, Jawa Timur. Menurut alumnus
Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atmajaya itu spirulina
memulihkan penyakit degeneratif alias menurunnya fungsi-fungsi sel.
“Protein yang lengkap dengan asam amino
esensial berfungsi membangun sel-sel tubuh. Pada kasus stroke, spirulina
membantu mengarahkan sel-sel otak sehingga mencegah stroke ulangan
sekaligus mendorong regenerasi sel,” katanya. Namun, menurut Dr Komari
tingginya kandungan protein pada spirulina-mencapai 70%, tidak
serta-merta meregenerasi sel. “Tergantung bagaimana tubuh mencerna zat
itu. Oleh tubuh protein bisa dicerna menjadi asam amino, hormon, atau
hanya menjadi energi. Protein adalah salah satu sumber energi,” ujarnya.
Komari, doktor gizi, mengatakan kelebihan
lain spirulina adalah kandungan vitamin A dan D sangat baik bagi
kesehatan mata dan tulang. Kadar vitamin K mencapai 2,5 kali lipat dari
kebutuhan dan zat besi yang memenuhi 80% kebutuhan tubuh melancarkan
peredaran darah. Kandungan kromium pada spirulina mencapai 21% dari
kebutuhan tubuh juga baik bagi penderita diabetes untuk merangsang
kinerja pankreas memproduksi insulin.
Masih ada faedah lain spirulina.
“Klorofil yang tinggi berguna sebagai detoksifi kasi atau mengeluarkan
racun termasuk radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas memicu beragam
penyakit seperti kanker,” ujar dr Maria Theresia Karnadi di Cilandak,
Jakarta Selatan. Spirulina juga kaya enzim superoksida dismutase (SOD),
mencapai 332-647. Peran SOD juga mengikat radikal bebas.
Radikal bebas merupakan atom yang tak
memiliki pasangan sehingga reaktif merusak jaringan. Disebut radikal
bebas karena mempunyai kebebasan untuk melakukan pengikatan-pengikatan
dengan senyawa-senyawa sekitar. “Stres dan pancaran sinar matahari
menimbulkan radikal bebas,” ujar dr Oetjoeng Handajanto lulusan Fakultas
Kedokteran Universität Bochum Jerman. Nah, SOD mampu mengikat radikal
bebas sehingga menjadi sesuatu yang tidak lagi mampu mengikat.
Singkat kata thallophyta-tumbuhan tanpa
akar, batang, dan daun sejati-itu mampu mendongkrak kekebalan tubuh.
“Jika daya tahan tubuh meningkat, mengurangi serangan penyakit. Bila
daya tahan tubuh rendah, sel darah putih tak mampu melawan penyebab
penyakit,” ujar dr Oetjoeng Handajanto.
BANYAK CARA
Selain bersifat preventif, spirulina pun
dapat digunakan sebagai terapi kuratif untuk mengatasi beragam penyakit.
Menurut Yana Maolana Syah MS PhD, peneliti bahan alam Institut
Teknologi Bandung, spirulina mempunyai komponen yang khas bernama
oligosakarida. “Ternyata oligosakarida menjadi antivirus, antitumor, dan
mencegah penyebaran kanker,” ujar doktor Kimia alumnus University of
Western Australia itu.
Bagaimana spirulina mengatasi sel kanker?
Itu lantaran spirulina mampu menghasilkan faktor alfa seperti
disampaikan Ali Khomsan. Alfa zat kimia yang tokcer menggempur sel
tumor. Mekanisme lain, lantaran tumbuhan itu mengandung polisakarida
yang mampu memperbaiki sintesis kode gen deoxynucleutide acid (DNA).
Spirulina juga meningkatkan aktivitas enzim inti sel sehingga membuat
DNA dalam kondisi baik dan sehat.
Dokter Oetjoeng menuturkan pada kasus
kanker, spirulina berperan mengatrol pH darah. Harap mafhum, tingkat
keasaman darah penderita kanker amat rendah 5,7-6,5. Padahal, idealnya
pH darah 7,3. “Bila pH darah turun terus, darah kehabisan oksigen dan
berakibat kematian,” ujar dokter berusia 55 tahun itu. Spirulina dapat meningkatkan pH darah lantaran bersifat basa.
Sel kanker memang dipicu oleh makanan
yang bersifat asam seperti daging, telur, dan soda. Konsumsi berlebihan
makanan bersifat asam menyebabkan oksigenasi darah menurun. Akibatnya,
tubuh lemas, lesu, dan capai. Tubuh cuma memerlukan makanan asam 20%;
basa, 80%. Keistimewaan spirulina tak cuma itu.
Dalam khazanah pengobatan cina, hai zao
alias spirulina segar bersifat dingin dan asin. Bahan bersifat asin
berfungsi melunakkan atau menghancurkan. “Oleh karena itu bagus
diberikan untuk penyakit yang mengalami pembengkakan atau benjolan di
tubuh, termasuk tumor dan kanker. Bengkak itu biasanya panas sehingga
diobati dengan bahan yang bersifat dingin,” ujar William Aditeja, dokter
alumnus Beijing University of Traditional Chinese Medicine.
Menurut Wahyu Suprapto, herbalis
sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dalam
pengobatan cina ada 2 gejala penyakit: yin dan yang. Jika seseorang
dalam kondisi yang diberi obat bersifat yang dan kondisi yin diberi obat
yin, justru makin sakit. “Spirulina itu mempunyai karakteristik yin,
jadi cocok untuk orang dengan gejala yang,” ujarnya. Penyakit dengan
gejala yang-cenderung ingin sesuatu yang dingin-contohnya diabetes.
Namun, ada pula kencing manis bertipe yin ditandai dengan kerap
berurine.
MAKANAN
Spirulina kini banyak
dikonsumsi dalam bentuk bubuk, cair, dan tablet. Itu hasil olahan
beberapa spesies spirulina yang telah diteliti khasiatnya oleh berbagai
perusahaan. Sekadar menyebut contoh PT Diamond Interest merilis merek
Spirulina, PT Elken Internasional Indonesia (Elken Spirulina), PT K-Link
Indonesia (Larutan Organik Spirulina), PT Luxor Inma (Spirulina
Pasifica), PT Pentamas Adhika Lestari (Spirumate), PT Surya Pagoda Mas
(Revita), dan PT Ultratrend Biotech (Spiruplus).
Hingga saat ini di Indonesia belum
terdapat pembudidayaan spirulina. Menurut Prof I Nyoman Kabinawa,
periset spirulina, perairan Indonesia-tawar, payau, dan laut-potensial
untuk pengembangan ganggang hijau-biru. Syaratnya antara lain pH 8,
5-11, bersih, dan bebas polusi. Lagi pula tumbuhan itu amat adaptif di
berbagai kondisi perairan.
Lokasi budidaya spirulina
umumnya di mancanegara seperti Amerika Serikat dan Cina. Hasil panen
berupa spirulina cair diolah dengan teknologi pengeringan beku untuk
mencegah oksidasi terhadap betakaroten dan asam lemak lain. Bahan bubuk
itulah yang diolah menjadi kapsul, serbuk, atau cairan spirulina. Produk
mereka itu kini merambah pasar dan menjadi harapan kesembuhan bagi para
pasien.
Memang banyak bukti empiris khasiat
spirulina mengatasi beragam penyakit. Meski begitu, produsen dan para
dokter tetap mengklaim spirulina bukan obat, tapi makanan fungsional.
“Spirulina memang tidak mengobati, tubuh memperbaiki diri sendiri,” ujar
dokter Oetjoeng. Ia menganalogikan montir bila gagal menemukan
onderdil, mobil tetap rusak dan tak dapat berjalan. Onderdil bagi tubuh
adalah makanan, spirulina “onderdil” yang amat lengkap lantaran
memberikan semua yang dibutuhkan tubuh.
Namun, menurut dr Dadang Arief Primana
SpKO, SpGK konsumsi suplemen tak perlu bila makanan sehari-hari memenuhi
kategori gizi seimbang sesuai kebutuhan. “Zat-zat yang terkandung dalam
spirulina sama dengan zat dalam makanan lain,” ujar dokter spesialis
gizi klinis itu. Pada umumnya masyarakat mengkonsumsi spirulina ketika
sakit mereka tak kunjung sembuh, meski berbagai pengobatan ditempuh
seperti dialami Anthony Fu yang 4 tahun mengidap lupus. Sebulan setelah
rutin mengkonsumsi spirulina, kadar hemoglobin meningkat menjadi 13 gram
per dl dari sebelumnya 7 gram per dl.
Ahli gizi seperti Prof Dr Ali Khomsan
menuturkan, suplemen tetap diperlukan untuk menopang kecukupan nutrisi.
Itu lantaran kadar nutrisi spirulina lengkap dan lebih tinggi ketimbang
makanan biasa. Contoh, protein spirulina 3 kali lebih tinggi daripada
daging sapi, kalsium 6 kali lebih tinggi ketimbang susu, dan zat besi
100 kali lebih tinggi daripada bayam. Kandungan senyawa aktif itulah
yang membantu mewujudkan harapan kesembuhan banyak pasien.